Konsep bangunan yang fleksibel terhadap perubahan suhu dan kelembaban udara adalah untuk menghindari pemancaran dan pemantulan panas matahari serta utilitas mesin bangunan, melalui bahan bangunan yang tepat, ventilasi dalam bangunan yang sempurna dan menyeluruh ke semua sudut ruangan, pemakaian bahan bangunan alami, tata tanaman yang mencukupi guna mendinginkan panas udara dan produksi oksigen serta atap dan langit-langit cukup tinggi untuk menaikkan udara panas di samping perhatian pada organisasi ruang yang dapat mengefisienkan gerakan di dalam bangunan.
Dengan meletakkan 4 ventilasi angin pada dinding di atas lantai, pada jendela, pada dinding atas dan pada langit-langit. Tujuannya adalah ventilasi yang bergerak teratur, lurus dan menyeluruh ke sudut ruangan.
Arsitektur tradisional menginginkan kemudahan dalam bongkar pasang elemen bangunan yang mudah rusak. Dampak kenaikan suhu global memungkinkan perubahan perilaku jamur dan serangga, kemungkinan mati, muncul jenis baru, atau berperilaku baru, sehingga metode mudah bongkar pasang elemen arsitektur masih didikuti pada kawasan tropis ini. Pemakaian bahan bangunan yang anti jamur perlu dipertanyakan, sebagai contoh keramik berglasir tang dilapisi anti lumut, akhirnya juga ditumbuhi lumut.
Dengan meletakkan 4 ventilasi angin pada dinding di atas lantai, pada jendela, pada dinding atas dan pada langit-langit. Tujuannya adalah ventilasi yang bergerak teratur, lurus dan menyeluruh ke sudut ruangan.
Arsitektur tradisional menginginkan kemudahan dalam bongkar pasang elemen bangunan yang mudah rusak. Dampak kenaikan suhu global memungkinkan perubahan perilaku jamur dan serangga, kemungkinan mati, muncul jenis baru, atau berperilaku baru, sehingga metode mudah bongkar pasang elemen arsitektur masih didikuti pada kawasan tropis ini. Pemakaian bahan bangunan yang anti jamur perlu dipertanyakan, sebagai contoh keramik berglasir tang dilapisi anti lumut, akhirnya juga ditumbuhi lumut.
Kehalusan permukaan dan warna bahan bangunan sangat menentukan iklim mikro di sekitar bangunan, warna cerah dan permukaan licin adalah pemantul sinar matahari yang baik dan menaikkan suhu sekitar. Warna gelap dan permukaan kasar akan membantu meredam dan menyerap sinar dan panas matahari. Bahan bangunan berpori mudah meluncurkan panas dan meluncurkannya kembali jika suhu udara disekitarnya menurun. Sangat bijaksana jika memanfaatkan bahan-bahan bangunan alami seperti aslinya untuk pelapis dinding dan lantai luar.
Di samping itu diperlukan teknik insulasi yang baik untuk meredam pancaran panas genteng ke ruang di bawahnya (kasur ijuk sangat baik sebagai isolasi atap di bawah genteng daripada nylon wool). Dalam ruang atap yang tertutup rapat, terjadi udara yang lebih panas dari sinar matahari atau suhu udara luar. Panas pada ruang atap akan dipancarkan ke bawah ke langit-langit dan dipancarkan lagi ke ruang fungsional di bawahnya.
Ikllim mikro di sekitar bangunan perlu dikendalikan dengan memanfaatkan tanaman hijauyang berdaun gelap dan lebat. Sangat ideal jika 30% - 70% volume ruang lahan bangunan terisi tanaman hijau dan 30% - 70% luasan permukkaan tanah tidak ditutupi material keras.
Di bawah lindungan bayang-bayang pohon akan terjadi suhu yang menyejukkan, karena terdapat akumulasi oksigen yang lebih banyak. Di samping itu keluaran uap air hasil fotosontesis dapat menyerap panas udara pada tanaman tersebut dan menurunkan suhu udara di sekitar pepohonan.
Di samping itu diperlukan teknik insulasi yang baik untuk meredam pancaran panas genteng ke ruang di bawahnya (kasur ijuk sangat baik sebagai isolasi atap di bawah genteng daripada nylon wool). Dalam ruang atap yang tertutup rapat, terjadi udara yang lebih panas dari sinar matahari atau suhu udara luar. Panas pada ruang atap akan dipancarkan ke bawah ke langit-langit dan dipancarkan lagi ke ruang fungsional di bawahnya.
Ikllim mikro di sekitar bangunan perlu dikendalikan dengan memanfaatkan tanaman hijauyang berdaun gelap dan lebat. Sangat ideal jika 30% - 70% volume ruang lahan bangunan terisi tanaman hijau dan 30% - 70% luasan permukkaan tanah tidak ditutupi material keras.
Di bawah lindungan bayang-bayang pohon akan terjadi suhu yang menyejukkan, karena terdapat akumulasi oksigen yang lebih banyak. Di samping itu keluaran uap air hasil fotosontesis dapat menyerap panas udara pada tanaman tersebut dan menurunkan suhu udara di sekitar pepohonan.
Untuk mengatasi kegerahan udara, maka pemakai bangunan diharapkan tidak melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu, sehingga untuk seluruh ruang-ruang fungsional perlu diorganisir secara baik.
Tampilan bangunan yang bergaris horisontal dapat menimbulkan perasaan intim dan santai, sedangkan garis-garis vertikal yang terlalu banyak akan menimbulkan ketegangan. Demikian pula penggunaan warna-warna alami pada seluruh elemen bangunan akan meniadakan suasana stres serta tidak dapat memantulkan sinar matahari, sehingga membantu untuk mengurangi kenaikan suhu udara mikro di sekitar bangunan.
Tampilan bangunan yang bergaris horisontal dapat menimbulkan perasaan intim dan santai, sedangkan garis-garis vertikal yang terlalu banyak akan menimbulkan ketegangan. Demikian pula penggunaan warna-warna alami pada seluruh elemen bangunan akan meniadakan suasana stres serta tidak dapat memantulkan sinar matahari, sehingga membantu untuk mengurangi kenaikan suhu udara mikro di sekitar bangunan.
Sumber:
http://www.arsiteka.com/2008/11/teori-sajian-desain-arsitektur-tropis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar