Jumat, 07 Januari 2011

Warung Bambu Sadar Lingkungan


Warung makan khas Bali yang namanya Warung Beten Gatep atau lebih dikenal dengan Wrung Wisnu, yang terletak di kawasan Kerobokan. “Beten Gatep” itu artinya “di bawah pohon Gatep atau Lontar.
Bentuk bangunan yang menyerupai gedung opera di Sidney. Namun warnanya tidak putih, tidak juga dikelilingi laut. Bangunannya juga tak sekokoh itu, tapi terlihat mirip
Warung makan yang menarik bukan cuma dari bentuknya, tapi dari material dan strukturnya. Berdiri di atas empat fondasi yang melingkar. Strukturnya berupa susunan bambu, yang berdiri di atas fondasi dan melebar di bagian atasnya. Untuk satu bagiannya dibuat seperti layar sebuah perahu atau kapal laut. Lantas ujung atasnya digabungkan dengan bagian atas “layar” satu lagi. Satu bagian sisi “layar” itu kemudian digabungkan dengan sisi “layar” yang lain, tapi bukan dengan “layar” yang bagian atasnya tadi sudah tergabung. Karena titik-titik fondasi-fondasi itu melingkar, jadilah bentuk “W” itu. Untuk cahaya di bagian dalam, salah satu atap dibuat lebih rendah dan tidak digabungkan, sehingga ada celah untuk masuknya matahari.
Susunan bambu itu lantas ditutup atap dari rumpun daun Buyuk. Mirip alang-alang, tapi daunnya lebih lebar. Lantainya dari pelur semen dengan hiasan cetakan daun teratai. Aksen daun teratai besar-kecil itu menambah daya tarik lantai. Lantai bertinggi sekitar 15cm dari hamparan rumput itu dikelilingi oleh taburan batu koral kehijauan selebar 30cm.
Penataan beberapa meja dengan empat –enam kursi kayu dibuat melingkar, mengikuti “bangunannya”. Di ujung dalam terdapat meja saji, dengan anglo-anglo yang berisi masakan khas Bali. Bagusnya, makanan itu dibuat dengan bahan organik. Sayurannya diambil dari tanaman organik, yang ditanam di areal warung –di bagian belakang ada kebun organik.
Untuk era “go green” sekarang ini, bangunan seperti ini layak disimak. Bambu; kita memang kaya dengan material yang mudah tumbuh ini. Soal daya tahan, tak kalah lama, bahkan bisa sampai 20 tahun. Tampilannya artistik, apalagi dengan desain yang kreatif. Seperti warung ini.
Sumber:
http://www.ideaonline.co.id/iDEA/Blog/Arsitektur/Warung-Bambu-Sadar-Lingkungan

Cara-cara pengawetan bahan pengikat

a.     Semen Portland ( SP )
Cara penyimpanan, yaitu harus disimpan di tempat yang kering, tidak langsung di atas tanah yang lembab, di atas lantai diberi lapisan papan kayu agar tidak lembab, harus dalam ruangan yang beratap baik dan tidak bocor. Semen bersifat cepat menarik air ( higroskopik ), dan bila semen telah menjadi basah dan kemudian mengeras, maka semen itu tidak dapat dipergunakan lagi.

b.     Kapur bangunan
Cara penyimpanannya, yaitu kapur yang telah dibakar atau kapur hidup, setelah di keluarkan dari dalam kapur pembakaran tidak lekas disiram, maka batu kapur itu harus disimpan dalam kamar atau ruangan yang tidak dapat kemasukan air dan lembab. Di atas lantai diberi lapidan papan kayu atau anyaman bambu untuk dapat disimpan agak lama, maka batu kapur itu harus dikerjakan diatas lantai papan diberi lapisan tepung kapur mati, setebal 15-20 cm, di atasnya lagi ditumpukkan batu-batu kapur  hidup yang belum disiram, dan seluruhnya ditutup dengan kapur mati. Sehingga terisi celah-celah diantara batu-batu kapur yang ditumpuk. Jadi kapur mayi merupakan pembungkus yang dapat menahan masuknya udara yang mengandung uap air.

c.      Gips
Cara penyimpanannya adalah harus pada tempat-tempat yang keringa serta tertutup rapat dari udara.

d.     Pozolan
Cara penyimpannnya adalah harus pada tempat yang kering dan tidak lembab serta tidak mudah terkena air.

PENGERTIAN BATA

Pemisahan ruangan satu dengan yang lain dilakukan dengan pemasangan tembok atau dinding. Dinding untuk bangunan gedung itu terdiri dari susunan batu bata ( bata merah ), yang terbuat dari tanah liat/lempung yang berasal dari tanah sawah yang subur. Proses pembuatannya mulai dari penggalian tanah, pencampurannya dengan air atau bahan lain jika perlu, dan pemberian bentuknya diperoleh dengan menggunakan cetakan-cetakan dari kayu yang telah mempunyai ukuran tertentu. Pengerjaannya dilakukan dengan tangan, selanjutnya dibakar dengan suhu cukup tinggi sampai matang.
            Jadi bata atau bata merah adalah bata buatan yang berasal dari tanah liat yang dalam keadaan lekat dicetak, dijemur beberapa hari sesuai dengan aturan lalu dibakar sampai matang, sehingga tidak dapat hancur lagi bila direndam dalam air.

SYARAT-SYARAT BATA
1.     Semua bidang-bidang sisi harus datar
2.     Mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan menyiku
3.     Tidak menunjukkan gejalaretak-retak dan perubahan bentuk yang berlebihan
4.     Warna pada penampang patahan merata
5.     Bila diketok suaranya nyaring
6.     Panjang bata = 2 lebar + siar ( 1 cm )
7.     Penyimpangan ukuran untuk panjang maksimum 3%, lebar maksimum 4%, dan tebal maksimum 5%
8.     Kuat desak bata yang banyak terdapat dalam perdagangan di Indonesia, dibagi dalam 3 golongan, yaitu:
a.     Mutu tingkat I : kuat desaknya rata-rata lebih besar dari 100 kg/cm2
b.     Mutu tingkat II : kuat desaknya rata-rata 100-80 kg/cm2
c.      Mutu tingkat III : kuat desaknya rata-rata  80-60 kg/cm2

Sifat-sifat keawetan kayu

Pengawetan suatu jenis kayu dimaksudkan meningkatkan daya ilmiah dari kayu tersebut terhadap serangan-serangan organisme, seperti cendawan dan jenis serangga. Keawetan semacam ini disebut keawetan ilmiah.
Tujuan dari pengawetan :
1.       Kayu yang semula tidak  awet dapat menjadi awt
2.       Jenis kayu yang kurang awet dapat menggantikan kayu yang awet
3.       Dapat menghemat pembiayaan pembangunan

Sifat-sifat bahan pengawet :
1.       Beracun terhadap cendawan dan serangga, tetapi  pemakaiannya tidak berbahaya bagi manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan
2.       Permanen, tak luntur kena air, tidak menguap kena panas
3.       Tidak bereaksi terhadap bahan
4.       Mudah tembus terbakar dan cepat kering dan mudah diletakkan pada kayu

Pembagian keawetan kayu ditetapkan oleh LPHH (Lembaga Penelitian Hasil Hutan )
Kelas I :
Jika kayu yang dipakai selalu berhubungan dengan tanah basah, daya tahan kayu minimum 8 tahun. Terbuka terhadap angin dan iklim tetapi dilindungi terhadap permukaan air dan kelemasan tahannya paling sedikit 20 tahun, kayu tersebut jarang dimakan rayap.

Kelas II :
Selalu berhubungan dengan tanah lembab paling sedikit 3 tahun, terbuka terhadap angin dan iklim tetapi dilindungi terhadap pemasukan air dan kelemasan paling sedikit 15 tahun.

Kelas awet III :
BEerhubungan dengan tanah lembab paling sedikit 3 tahun. Terbuka terhadap angin dan iklim tetapi dilindungi oleh pemasukan air dan kelemasan paling sedikit 10 tahun.

Kelas awet IV :
Selalu berhubungan dengan tanah lembab, kayu ini lekas lapuk terbuka terhadap angin ,dan iklim tetapi dilindungi oleh permukaan air dan kelemasan hanya bertahan beberapa tahun saja, tetapi kalau dipelihara dengan baik sekurang-kurangnya 10 tahun.

Kelas awet V :
Kumpulan jenis-jenis kayu yang lekas sekali lapuk atau rusak karena serangan bubuk maupun rayap.

Bahan-bahan pengawet
1.       Bahan pengawet alam :
a)      Air (termasuk air sungai )
b)      Udara ( tidak lembab )
c)       Panas ( sinar matahari, pengasapan )
2.       Bahan pengawet buatan :
a)      Berupa garam-garam, seperti garam, tembaga, flurida, borium, wollman, chroom, arsin, seng, dan sebagainya.
b)      Berupa minyak, creosoot, carbilineum

Kamis, 06 Januari 2011

VENTILASI SILANG itu SEHAT


ventilasi silang1
Bila memasuki rumah dan terasa “homy”, “adem” dan merasa tentram, hal ini berkaitan erat dengan adanya penghawaan yang telah diatur dengan baik, dengan adanya Ventilasi Silang ( Bukaan yang  tidak di satu sisi namun adanya 2 bukaan yang terletak di sisi bidang yang berlawanan).
Adanya bukaan di mana-mana (ventilasi silang) akan memungkinkan udara yang terus berganti, dan sinar matahari bisa bebas masuk ke dalam ruangan, yang sangat menyehatkan. Setiap ruangan dalam suatu rumah sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga maksimal bukaannya.
Contohnya :
1.      Ruang keluarga, semua sisinya dibuat terbuka. Pada satu sisi dibuat bukaan lebar yang berhubungan langsung dengan ruang tamu, sisi yang satunya lagi menghadap ke taman samping, dan satu lagi dibuat pintu dan jendela menuju dengan teras dan taman belakang.
2.      Bila ruang tidur menghadap taman, maksimalkan bukaan yang kea rah taman, bisa juga bukaan ruang tidur utama dibuat setinggi pintu, sehingga memberi kesan teras, taman dan ruang tidur menyatu.
http://gambar-rumah-idaman.com/wp-content/uploads/2010/04/crossvent2.jpg
ventilasi silang2
Kesimpulan : dengan adanya bukaan (jendela atau pintu) yang terletak tidak di satu sisi, tetapi dibuat pada sisi yang berlawanan, bisa menyehatkan para penghuninya, karena udara selalu bertukar, dan sinar matahari bisa menerobos masuk ke dalam ruangan, menjadikannya tidak lagi pengap dan lembab.
Sumber:
http://gambar-rumah-idaman.com

TIPS MENDESAIN RUANG RUMAH TINGGAL YANG SEMPIT


Rumah dengan halaman yang luas, tata ruang lengkap dan besar mungkin tidak lagi cocok pada saat ini, apalagi bagi masyarakat menengah ke bawah di kota besar. Harga tanah yang tinggi, bahan bangunan,perabot dan biaya perawatan serta intensitas penggunaan yang tidak memadai menyebabkan seseorang kemudian mengambil keputusan untuk membeli rumah yang lebih praktis. Rumah kecil pada lahan terbatas dengan tata ruang minimal yang masih dapat diterima untuk hidup nyaman.
Dikota kota besar, rumah bukan lagi sebagai pusat kehidupan, namun lebih merupakan tempat untuk pulang dan beristirahat setelah bekerja atau sekolah. Tuntutan kualitas berupa kenyamanan menjadi lebih tinggi dan kegiatan rekreasi dalam rumah menjadi lebih berkembang.
Semakin tinggi kemampuan perekonomian keluarga, tuntutan penyediaan ruang untuk menampung masing- masing kegiatan secara khusus menyebabkan luasan rumah menjadi berkembang, namun disisi lain pertimbangan efisiensi dan keterbatasan ruang memaksa penghuni untuk mancari solusi tata ruang yang simple namun dapat menampung bermacam macam kegiatan yang berlangsung di rumah dengan kualitas yang tetap terjaga.
Gambar dibawah merupakan tugas seorang Gambar-Rumah-Idaman.com memberikan solusi desain rumah yang sempit menjadi berkesan lebih luas.
Solusi yang paling mudah dilakukan untuk memberi kesan luas dan lega adalah :
-          Memasang cermin di salah satu dinding di dalam satu ruangan
-          Membeli perabot yang tidak banyak detail, sehingga ukurannya juga tidak sebesar yang banyak detail yang “menggemukkan”.
-          Ornamen dinding seperti wall paper dan hiasan dinding dipasang dengan motif  horisontal.
-          Jumlah perabot se-minimal, se-efisien dan se-efektif mungkin.
Sumber:
http://gambar-rumah-idaman.com

MERANCANG RUANG TIDUR

Ruang tidur merupakan suatu ruangan yang bisa dikatakan paling privat di antara seluruh ruangan dalam suatu rumah, yang mewadahi segala kegiatan kita, mulai dari beristirahat, membaca, menonton tv, belajar sampai bekerja.
Jadi selayaknya kamar mendapatkan sentuhan yang “benar” dalam perancangannnya. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan merancang ruang tidur :.
  1. GAYA yang diingini oleh pemakainya : klasik, minimalis, country  ataukah apa. Ini sebaiknya serasi dengan gaya desain keseluruhan rumah. Gaya desain ini berkaitan dengan pewarnaan ruangan itu, memakai warna yang dominant monokromatik untuk minimalis, warna dominan putih dan emas untuk gaya klasik yang mewah, warna coklat dan domonasi kayu untuk gaya country, dll. Warna ruangan ini didapatkan dari warna dinding / plafon, sedangkan warna dinding/plafon ini didapatkan dari wallpaper/cat, disesuaikan dengan gaya ruangan.
  2. PENCAHAYAAN /PENGHAWAAN : Sebaiknya menggunakan pencahayaan alami dari jendela (bukaan) yang berhubungan langsung dengan luar, sehingga memungkinkan udara segar dan cahaya matahari bebas masuk di pagi hari. Sedangkan untuk pencahayaan buatan (lampu),, sebaiknya ada 1 lampu sebagai penerangan ruangan secara keseluruhan, lampu utama ini tidak difungsikan pada saat tidur. Pada saat tidur menggunakan lampu tidur, yang posisinya di sisi belakang posisi kepala waktu tidur, lebih baik lagi menggunakan dimmer (pengatur gelap-terang cahaya lampu).
  3. PERABOT / FURNITUR : Perabot ini berkaitan erat dengan aktivitas sehari-hari kita, dan siapa yang menggunakan ruang tidur itu. Misalkan begini : untuk pemilihan tempat tidur / ranjang, kita membutuhkan ranjang ukuran dobel (untuk 2 orang), bila ruang tidur kita berukuran terbatas, sebaiknya memilih ranjang dobel yang berukuran 160X200, bukan memilih yang 200X200. Selisih 40cm, tapi itu sangat berarti bagi ruangan yang terbatas, tanpa mengurangi fungsi perabot tersebut.
  4. RUANG GERAK : Area untuk sirkulasi / ruang gerak tidak bisa tidak diabaikan, misalkan : perletakan suatu lemari di salah satu sisi dinding kamar, perhatikan juga area untuk buka pintu lemari. Ada suatu cara sederhana untuk menge”pas”kan perabot dan ruang gerak dengan membuat potongan-potongan kertas sesuai skalanya, misalnya potongan kertas 1.6cm X 2cm untuk tempat tidur ukuran 160cm X 200cm. Sebelum pindah-pindah perabot, pindahin dulu kertas-kertas itu ditempat yang pas, nah setelah itu baru mindahin perabot yang beneran.
  5. ELEKTRIKAL: Terutama stop kontak dan saklar rancanglah untuk dipasang ditempat yang aman dan rapi, terutama bila ada pengguna anak-anak. Aman disini diartikan aman dari jangkauan anak-anak, umumnya dengan tinggi sekitar 140cm di atas lantai. Rapi disini diartikan tidak ada kabel yang bersliweran karena pemasangan stop kontak yang tidak pada tempat yang tepat. Perancangan pemasangan elektrikal ini sejalan dengan penempatan perabot-perabot di ruangan tersebut, tidak dirancang sendiri-sendiri.

Sumber:
http://gambar-rumah-idaman.com

Tips Jitu menenangkan pikiran

1. Ubah Situasi. Hidup itu penuh pilihan.

Jika Anda merasa mentok menghadapi suatu masalah, jangan langsung merasa kalau anda menemui jalan buntu. Segera ubah situasi. Cari cara untuk mendapatkan solusinya. Misalnya, jika beban yang Anda rasakan sudah melewati batas, cobalah untuk menceritakan masalah Anda kepada orang lain dan meminta pendapatnya.

2. Jangan bosan belajar, membuat perubahan dan meminta maaf.
Tidak ada istilah terlalu tua untuk berbuat baik. Ingatlah, jika hari ini Anda berbuat baik, Anda akan mendapatkan imbalannya di lain hari. Hari-harimu sangatlah berarti.

3.Terima apa yang tidak bisa diubah.
Stres bisa terjadi setiap saat. Dari pada meratapi masalah, lebih baik Anda menerima apa yang terjadi serta berpikir positif bahwa suatu saat nanti jalan keluar yang positif akan menghampiri Anda. Gunakan waktu tersebut untuk beristirahat, misalnya. Rasa panik hanya akan membawa Anda ke arah stress yang berlebihan.

4. Cara Anda mengelola stres menentukan kualitas hidup Anda.
Coba ikuti kegiatan sosial di lingkungan sekitar Anda. Penelitian mengungkapkan bahwa menjadi relawan memberi manfaat yang sangat besar bagi ketenangan jiwa seseorang. Coba Aja!!

5. Manjakan diri.
Stres memiliki pengaruh yang cukup besar bagi kondisi kesehatan seseorang. Siasati stres dengan memberikan waktu luang pada aktivitas harian Anda. Mulailah memanjakan diri, dengan melakukan relaksasi untuk menenangkan pikiran. Hargai dan perhatikan diri Anda terlebih dulu sebelum orang lain.

6. Lenyapkan rasa cemas.
Kadangkala, kita sering mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi. Padahal, mungkin saja dari apa yang Anda cemaskan belum tentu terjadi. Jadi, jangan teralu cepat meramal sesuatu hal buruk akan terjadi pada Anda. Bebaskan pikiran kita dari kecemasan yang tak tak ada alasannya!!

7. Ungkapkan kebahagiaan Anda.
Biasakan berbicara dengan kata-kata yang membangkitkan rasa gembira dan sikap positif. Kata-kata bisa mempengaruhi emosi dan sikap Anda, sehingga situasi ini bisa memacu semangat Anda.

8. Satu senyuman membuat hidup Anda bersemangat.
Jadi tersenyumlah. Orang lain yang melihat Anda, pasti akan ikut bahagia karena melihat anda tersenyum.

9.Rasa cinta itu menyembuhkan.
Tebarkan kasih sayang Anda ke semua orang yang Anda cintai. Bina huhungan dengan orang-orang terdekat yang dapat membuat Anda bahagia. Rasa bahagia itu menular. Maka carilah orang-orang yang bisa menularkan rasa bahagia itu kepada Anda. Percayalah

10.Yakin pada diri sendiri.
Berhenti berharap kepada orang lain. Kebahagiaan tidak bergantung pada orang lain, tetapi ada dalam diri Anda sendiri. Berusahalah!!

11. Realisasikan impian Anda.
Mimpi adalah faktor pemicu yang bisa menjadi titik awal dari masa depan yang lebih cerah dan bahagia. Banyak orang sukses yang memulai usahanya dengan mimpi-mimpi yang besar.

12. Asah spiritualitas.
Perbanyaklah berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan untuk menjernihkan pikiran Anda

Sumber:
http://www.google.co.id/imglanding?q=tips+jitu+menenangkan+pikiran&um=1&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=s&biw=1024&bih=578&tbs=isch:1&tbnid=R06NJSiA2FE7uM:&imgrefurl=http://www.atmajaz.info/2010/06/cara-menenangkan-fikiran-2.html&imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBOe8swdl5GKVkg2MDq19xezlk7DmmL1g6_yDmT4g28oV0SMm67T_MF7fs0qz84VYtg9ET8aQz-tG3CBb5_otQdhiVkQFxvLZ8uCcv7u2y19dWqEyfeiKiW3txEICf7ggV2H8Wc7ytcXrW/s1600/stress.jpg&zoom=1&w=304&h=285&iact=hc&ei=zsIaTdrwOs6rrAe4xfm4Cw&oei=zsIaTdrwOs6rrAe4xfm4Cw&esq=1&page=1&tbnh=143&tbnw=153&start=0&ndsp=15&ved=1t:429,r:0,s:0

Tips Membangun Rumah Tahan Gempa

Wilayah Indonesia mencakup daerah-daerah yang mempunyai tingkat resiko gempa yang tinggi diantara beberapa daerah gempa diseIuruh dunia.Data-data terakhir yang berhasil direkam menunjukkan bahwa rata-rata setiap tahun terjadi sepuluh kegiatan gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan yang cukup besar di Indonesia.
BEBERAPA KARAKTERISTIK GONCANGAN GEMPA
Pada lokasi bangunan, gempa bumi akan menyebabkan tanah dibawah bangunan dan di sekitarnya tergoncang dan bergerak secara tak beraturan (random). Percepatan tanah terjadi dalam tiga dimensi membentuk kombinasi frekuensi getaran dari 0,5 Hertz sampal 50 Hertz.
TINGKAT PEMBEBANAN GEMPA
Pada tahun 1981, studi untuk menentukan besarnya “beban gempa rencana” sudah dilakukan. Studi ini adalah proyek kerja sama antara Pemerintah Indonesia-New Zealand yang menghasilkan. Peraturan Muatan Gempa lndonesia. Pada konsep peraturan tersebut ada 2 (dua) langkah pendekatan untuk menghitung pembebanan gempa yang dapat digunakan.
Kriteria pertama, bahwa perencanaan pembebanan gempa sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kerusakan struktur atau kerusakan arsitektural setiap kali terjadi gempa. Kriteria kedua meskipun terjadi gempa yang hebat bangunan tidak boleh runtuh tetapi hanya boleh kerusakan-kerusakan pada bagian struktur yang tidak utama atau kerusakan arsitektur saja. Telah diketahui bahwa adalah tidak ekonomis merencanakan bangunan tahan gempa cara elastis. Jadi untuk gempa yang besar dimana kemungkinan terjadinya kira-kira 15% dari umur bangunan tersebut, dipakai harga perencanaan yang rendah dan perencanaan khusus serta ukuran detail-detail diambil sedemikian sehingga menjamin beberapa bagian tertentu dari struktur akan berubah bentuk dalam keadaan plastis untuk menyerap sebagian energi gempa. Besarnya harga beban rencana yang terjadi berhubungan dengan beberapa faktor yang selengkapnya terdapat pada reference, yang disimpulkan sebagai berikut:
1. Faktor Lapangan (site)  
2. Faktor Bangunan
3. Tingkat Pembebanan Gempa untuk Bangunan Kayu




PRlNSlP-PRlNSIP UTAMA KONSTRUKSI TAHAN GEMPA
1. Denah yang sederhana dan simetris
Penyelidikan kerusakan akibat gempa menunjukkan pentingnya denah bangunan yang sederhana dan elemen-elemen struktur penahan gaya horisontal yang simetris. Struktur seperti ini dapat menahan gaya gempa lebih baik karena kurangnya efek torsi dan kekekuatannya yang lebih merata.
2. Bahan bangunan harus seringan mungkin
Hal ini dikarenakan besarnya beban inersia gempa adalah sebanding dengan berat bahan bangunan.
3. Perlunya sistem konstruksi penahan beban yang memadai
Agar bangunan dapat menahan gempa, gaya inersia gempa harus dapat disalurkan dari tiap-tiap elemen struktur kepada struktur utama gaya honisontal yang kemudian memindahkan gaya-gaya ini ke pondasi dan ke tanah. Sangat penting bahwa struktur utama penahan gaya horizontal itu bersifat kenyal. Karena, jika kekuatan elastis dilampaui, keruntuhan getas yang tiba-tiba tidak akan terjadi.
Struktur dinding
Gaya-gaya aksial dalam ring balok harus ditahan oleh dinding. Pada dinding bata gaya-gaya tersebut ditahan oleh gaya tekan diagonal yang diuraikan menjadi gaya tekan dan gaya tarik. Gaya aksial yang bekerja pada ring balok juga dapat menimbulkan gerakan berputar pada dinding. Putaran ini ditahan oleh berat sendiri dinding, berat atap yang bekerja diatasnya dan ikatan sloof ke pondasi.
Jika momen guling lebih besar dari momen penahannya maka panjang dinding harus diperbesar. Kemungkinan lain untuk memperkaku dinding adalah sistim diafragma dengan menggunakan plywood, particle board atau sejenisnya, atau pengaku diagonal kayu untuk dinding bilik.
Sebagal sistem struktur utama yang mana dinding harus mampu menahan beban gempa yang searah dengan bidang dinding, dinding juga harus mampu menahan gempa dalam arah yang tegak lurus bidang dinding.
Dengan alasan ini maka dinding bata (tanpa tulangan) harus diperkuat dengan kolom praktis dengan jarak yang cukup dekat. Sebagai pengganti kolom praktis ini dapat dipakai tiang kayu. 


Struktur pondasi
Struktur pondasi berperanan penting untuk memindahkan beban gempa dari dinding ke tanah. Pertama, pondasi harus dapat menahan gaya tarik vertikal dan gaya tekan dari dinding. Ini berarti sloof menerima gaya geser dan momen lentur sebagai jalur Iintasan gaya terakhir sebelum gaya-gaya tersebut mencapai tanah.
Akhirnya sloof memindahkan gaya-gaya datar tersebut ke pada tanah yang ditahan oleh daya dukung tanah dan tekanan tanah lateral. Rumah yang terbuat dari kayu dengan lantai kayu dan pondasi kayu seperti gambar-gambar di bawah ini memerlukan batang pengaku untuk mencegah keruntuhan.
Sumber:
http://deskonstruksi.wordpress.com

Arsitektur yang memperhatikan potensi lingkungan

Tren arsitektur khususnya pada rumah tinggal pada tahun 2010 didasari oleh tren arsitektur yang berkembang pada tahun 2009 akhir. Apa yang berkembang saat ini tidak hanya berdasarkan tren semata, karena dari sini masyarakat menyadari pentingnya arsitektur yang ramah lingkungan. Karya arsitektur rumah tinggal yang banyak diminati adalah yang memperhatikan potensi lingkungan, menunjukkan kesadaran arsitek dan masyarakat tentang desain hijau yang mutakhir.
Arsitektur Tropis Cenderung Ramah Lingkungan TREN desain rumah selalu didasari pergerakan pasar karena tren memang sering kali diusung untuk menjawab kebutuhan pasar. Seperti fashion,tren desain arsitektur selalu berganti-ganti dan tidak tetap, meskipun sebenarnya tidak selalu dibutuhkan. Itu karena memang merupakan faktor tambahan dalam desain arsitektur yang sesungguhnya. Banyak orang menyukai tren arsitektur karena dipandang bisa meningkatkan citra bangunan, terutama rumah tinggal. Beruntung bahwa tren yang sedang berjalan saat ini menuju pada pergerakan positif pada upaya pelestarian, pemanfaatan secara efektif dan pemeliharaan lingkungan. Hal ini didasari keadaan dan kondisi bumi yang makin terpengaruh pemanasan global yang banyak memicu kesadaran arsitek untuk menciptakan desain arsitektur yang ramah lingkungan.
Dalam hal ini, tetap stylish dengan gaya modern, tapi juga hijau. Arsitektur yang tren sesaat seperti Spanyol, Mediterania atau minimalis dipandang bukan lagi tren arsitektur rumah yang esensial karena hanya merupakan tren tampilan rumah saja,tapi belum menyentuh konsep ruang yang merupakan esensi arsitektur terpenting. Desain arsitektur tropis menjadi tren karena didasari kesadaran dalam dunia desain,terutama oleh para arsitek,ilmuwan dan pencinta lingkungan hidup untuk menggunakan desain yang ramah lingkungan, hijau, dan berkelanjutan.
Konsep ini didasari oleh kesadaran, karena dengan adanya kesadaran untuk arsitektur yang lebih hijau dan berwawasan lingkungan. Ciri khas desain arsitektur tropis ini adalah memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan baik.Sehingga meminimalkan kerusakan lingkungan akibat desain arsitektur. Beberapa contoh aplikasi desain yang ‘hijau’.Misalkan saja sinar atau cahaya matahari untuk mengurangi atau menghilangkan pemakaian listrik untuk penerangan buatan. Berbagai trik desain seperti atap yang tinggi,ventilasi yang baik, unsur tanaman dan perkerasan di sekitar rumah menjadi pendukung untuk konsep ini. Selain itu, penghawaan alami yang didukung oleh desain yang tidak memerlukan AC atau penghawaan buatan,karena sudah terasa dingin dan sejuk,didukung oleh pelestarian tanah dengan menanam banyak pohon untuk penghijauan.
Lahan yang makin sempit dan mahal harus didesain dengan seksama sehingga tetap memiliki taman yang menyegarkan area rumah,menjadi area peresapan air sehingga mengurangi banjir. Pembangunan yang cenderung vertikal, sehingga makin banyak lahan tersisa untuk penghijauan dan peresapan air tanah.Meskipun tidak memiliki taman di atas tanah, bisa juga menggunakan taman di atas atap dak beton,hal ini juga mulai menjadi tren, sehingga tetap ada area untuk bersantai bagi keluarga menikmati alam.
Sementara pada unsur tampilan, desain rumah pada 2010 cenderung akan mengadopsi gaya arsitektur modern dan tropis yang banyak menggunakan unsur material ekspos seperti batuan ekspos dan lapisan kayu. Ini membuat tampilannya menjadi makin segar. Sayangnya belum banyak pengembang yang membangun rumah dengan desain seperti itu. Ini karena orientasi pengembang saat ini barangkali masih 90% berorientasi pada keuntungan ekonomis dari penjualan rumah-rumah atau apartemen. Karena itu tren yang ditawarkan perumahan pengembang pada umumnya masih kalah maju selangkah daripada karya arsitek yang sudah memiliki kesadaran itu.
Hal ini karena arsitek ‘perumahan’ berbeda dengan arsitek independen, dimana arsitek yang independen lebih bisa mengimplementasikan berbagai konsep arsitektur tropis dan hijau tanpa terpengaruh oleh faktor keuntungan. Apabila ada pengembang yang berani menawarkan konsep arsitektur ‘hijau’ yang tidak terpengaruh unsur ekonomis bangunan,maka pengembang ini sudah mengikuti tren dunia yang berkembang saat ini.

SUMBER:
http://www.hilmyjaya.com/arsitektur-yang-memperhatikan-potensi-lingkungan-35.html

TEORI SAJIAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS dan RAMAH LINGKUNGAN

Konsep bangunan yang fleksibel terhadap perubahan suhu dan kelembaban udara adalah untuk menghindari pemancaran dan pemantulan panas matahari serta utilitas mesin bangunan, melalui bahan bangunan yang tepat, ventilasi dalam bangunan yang sempurna dan menyeluruh ke semua sudut ruangan, pemakaian bahan bangunan alami, tata tanaman yang mencukupi guna mendinginkan panas udara dan produksi oksigen serta atap dan langit-langit cukup tinggi untuk menaikkan udara panas di samping perhatian pada organisasi ruang yang dapat mengefisienkan gerakan di dalam bangunan.

       Dengan meletakkan 4 ventilasi angin pada dinding di atas lantai, pada jendela, pada dinding atas dan pada langit-langit. Tujuannya adalah ventilasi yang bergerak teratur, lurus dan menyeluruh ke sudut ruangan.

       Arsitektur tradisional menginginkan kemudahan dalam bongkar pasang elemen bangunan yang mudah rusak. Dampak kenaikan suhu global memungkinkan perubahan perilaku jamur dan serangga, kemungkinan mati, muncul jenis baru, atau berperilaku baru, sehingga metode mudah bongkar pasang elemen arsitektur masih didikuti pada kawasan tropis ini. Pemakaian bahan bangunan yang anti jamur perlu dipertanyakan, sebagai contoh keramik berglasir tang dilapisi anti lumut, akhirnya juga ditumbuhi lumut.
       Kehalusan permukaan dan warna bahan bangunan sangat menentukan iklim mikro di sekitar bangunan, warna cerah dan permukaan licin adalah pemantul sinar matahari yang baik dan menaikkan suhu sekitar. Warna gelap dan permukaan kasar akan membantu meredam dan menyerap sinar dan panas matahari. Bahan bangunan berpori mudah meluncurkan panas dan meluncurkannya kembali jika suhu udara disekitarnya menurun. Sangat bijaksana jika memanfaatkan bahan-bahan bangunan alami seperti aslinya untuk pelapis dinding dan lantai luar.

       Di samping itu diperlukan teknik insulasi yang baik untuk meredam pancaran panas genteng ke ruang di bawahnya (kasur ijuk sangat baik sebagai isolasi atap di bawah genteng daripada nylon wool). Dalam ruang atap yang tertutup rapat, terjadi udara yang lebih panas dari sinar matahari atau suhu udara luar. Panas pada ruang atap akan dipancarkan ke bawah ke langit-langit dan dipancarkan lagi ke ruang fungsional di bawahnya.

       Ikllim mikro di sekitar bangunan perlu dikendalikan dengan memanfaatkan tanaman hijauyang berdaun gelap dan lebat. Sangat ideal jika 30% - 70% volume ruang lahan bangunan terisi tanaman hijau dan 30% - 70% luasan permukkaan tanah tidak ditutupi material keras.

       Di bawah lindungan bayang-bayang pohon akan terjadi suhu yang menyejukkan, karena terdapat akumulasi oksigen yang lebih banyak. Di samping itu keluaran uap air hasil fotosontesis dapat menyerap panas udara pada tanaman tersebut dan menurunkan suhu udara di sekitar pepohonan.


Untuk mengatasi kegerahan udara, maka pemakai bangunan diharapkan tidak melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu, sehingga untuk seluruh ruang-ruang fungsional perlu diorganisir secara baik.

       Tampilan bangunan yang bergaris horisontal dapat menimbulkan perasaan intim dan santai, sedangkan garis-garis vertikal yang terlalu banyak akan menimbulkan ketegangan. Demikian pula penggunaan warna-warna alami pada seluruh elemen bangunan akan meniadakan suasana stres serta tidak dapat memantulkan sinar matahari, sehingga membantu untuk mengurangi kenaikan suhu udara mikro di sekitar bangunan.


Sumber:
http://www.arsiteka.com/2008/11/teori-sajian-desain-arsitektur-tropis.html

ARSITEKTUR NUSANTARA ADALAH ARSITEKTUR RAMAH LINGKUNGAN

Arsitektur merupakan salah satu seni produk kebudayaan. Sementara Kebudayaan Nusantara berakar pada Kebudayaan Tradisionalnya, begitupun Arsitektur Tradisional juga merupakan akar dari Arsitektur Nusantara. Arsitektur tradisional sangat beranekaragam di Indonesia, seiring dengan keanekaragaman suku bangsanya.
Pada hakikatnya arsitektur adalah keterpaduan antara ruang sebagai wadah, dengan manusia sebagai isi yang menjiwai wadah itu sendiri. Dengan kata lain dalam arsitektur terdapat perwujudan ruang (meliputi fungsi, tata-susunan, dimensi, bahan, dan tampilan bentuk) yang sangat ditentukan oleh keselarasan kehidupan daya dan potensi dari manusia di seluruh aspek hidup dan kehidupannya (meliputi norma/tata-nilai, kegiatan, populasi, jatidiri, dan kebudayaannya).

            Manusia sebagai makhluk yang diciptakan dengan sebaik-baik bentuk sekaligus sebagai makhluk sosial, dalam setiap kegiatannya senantiasa berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Adalah sesungguhnya bahwa manusia itu dalam bersosialisasi membutuhkan dan memiliki jangkauan interaksi pada tiga jalur arah. Pertama, berinteraksi dengan Sang Pencipta (sosio-spiritual/religius), meliputi kegiatan ibadah-spiritual maupun aplikasi amaliah dari norma dan tata-nilai yang telah ditetapkan-Nya pada dua jalur berikutnya. Kedua, berinteraksi dengan sesama manusia (sosio-kultural), baik antar pribadi dengan pribadi, pribadi dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok, berdasarkan norma dan tata-nilai sosio-spiritual/religius di atas. Ketiga dan terakhir, berinteraksi dengan alam semesta sebagai sesama makhluq ciptaan (sosio-natural/universal), yakni manusia sebagai khalifah/pembina sekaligus pengguna setiap unsur daya dan potensi alam agar berdaya-manfaat secara tepat-guna dan berkesinambungan sehingga tercipta hidup dan kehidupan yang makmur bersahaja. Ketiga jalur arah interaksi ini merupakan inti/dasar kegiatan manusia untuk bermasyarakat, yang seluruhnya harus diwadahi secara terpadu, setimbang, dan dinamis dalam ruang arsitektur.

            Dapat disimpulkan dari semua paparan diatas bahwa manusia dalam berarsitektur merupakan wujud amaliah dari aturan yang ditetapkan-Nya dalam menjaga alam sebagai tempat hidupnya, dan menjaga hubungan dengan sesamanya sebagai teman hidupnya. Inilah wujud kesemestaan.

            Dalam keadaannya saat ini, kelestarian alam sudah sangat terabaikan. Pemanasan global dan bencana banjir adalah wujud akibat yang ditimbulkan, dan arsitekturlah yang berperanan besar dalam mewujudkannya. Sehingga tema Arsitektur Ramah Lingkungan dengan konsep kesemestaan patutlah untuk diangkat.

Sumber:
http://www.arsiteka.com/2008/11/arsitektur-nusantara-adalah-arsitektur.html