Jumat, 07 Januari 2011

Cara-cara pengawetan bahan pengikat

a.     Semen Portland ( SP )
Cara penyimpanan, yaitu harus disimpan di tempat yang kering, tidak langsung di atas tanah yang lembab, di atas lantai diberi lapisan papan kayu agar tidak lembab, harus dalam ruangan yang beratap baik dan tidak bocor. Semen bersifat cepat menarik air ( higroskopik ), dan bila semen telah menjadi basah dan kemudian mengeras, maka semen itu tidak dapat dipergunakan lagi.

b.     Kapur bangunan
Cara penyimpanannya, yaitu kapur yang telah dibakar atau kapur hidup, setelah di keluarkan dari dalam kapur pembakaran tidak lekas disiram, maka batu kapur itu harus disimpan dalam kamar atau ruangan yang tidak dapat kemasukan air dan lembab. Di atas lantai diberi lapidan papan kayu atau anyaman bambu untuk dapat disimpan agak lama, maka batu kapur itu harus dikerjakan diatas lantai papan diberi lapisan tepung kapur mati, setebal 15-20 cm, di atasnya lagi ditumpukkan batu-batu kapur  hidup yang belum disiram, dan seluruhnya ditutup dengan kapur mati. Sehingga terisi celah-celah diantara batu-batu kapur yang ditumpuk. Jadi kapur mayi merupakan pembungkus yang dapat menahan masuknya udara yang mengandung uap air.

c.      Gips
Cara penyimpanannya adalah harus pada tempat-tempat yang keringa serta tertutup rapat dari udara.

d.     Pozolan
Cara penyimpannnya adalah harus pada tempat yang kering dan tidak lembab serta tidak mudah terkena air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar